Mengapa begitu?
Menjadi guru, sebuah takdir yang harus kuseriusi dengan segala macam pernik upaya, sehingga mencapai kelayakan untuk dipanggil sebagai guru (digugu dan ditiru) itu sendiri. Takdir memang terkadang tanpa terencana sedari awal, karena memang jalan hidup selepas SMA tertetapkan pada jurusan perkuliahan guru, yakni guru SD.
Menjalankan peran sebagai guru SD memang bukan perkara mudah, terlebih bagi laki-laki, berusia muda, dan masih jejaka. Ups. Ya, nyatanya memang demikian. Butuh penyesuaian. Dan itu tidak sebentar.
Lalu kapan ada jawaban tentang guru yang kesepian?
Oh iya lupa. Nanti saja mungkin ya. Kita simak dulu puisi karya Herry Lamongan berikut. Hehe.
............................
beserta nada kearifan usia
menembangkan
suka duka waktu
lantas hening sajak-sajak
membasuh diri
dengan runduk padi
dan nada air mengalir
yang sejati memang hanya sekali,
pilihan dari yang hanyut menjauh
yang menepi dari hempas prosa,
sebab ia hakiki ujar-ujar
petualang
Comments
Post a Comment