Banyaknya program penggerak, tentunya menggairahkan, menarik, dan mengasyikkan. Kita menyongsong masa depan pendidikan dengan berjuta harap. Seperti menapak langkah untuk mentransformasi pendidikan Indonesia lebih unggul.
Senang. Seperti itulah kira-kira ketika 32 SD di Lamongan ditetapkan sebagai sekolah penggerak angkatan kedua. Bisa jadi, angka akan terus bertambah ketika angkatan ketiga mencapai tahap final, menyusul kakak angkatannya.
Pun begitu pada guru penggerak, sejumlah 56 guru SD dinyatakan lolos dari tahap sebelumnya sebanyak 197 guru SD Lamongan pada angkatan kelima. Semoga di angkatan ketujuh, angka pun turut merangkak naik. Tak tertinggal peran lainnya, seperti pengajar praktik, fasilitator, pun pelatih ahli, yang membidangi masing-masing programnya.
Namun, ada juga sebagian yang harus menerima kenyataan belum terpilih dari keseluruhan program. Ya, seperti saya. Tidak lolos semuanya. Hehe.
Sabar. Tetap semangat. Sejatinya bergerak tidak perlu menunggu. Kita bisa bergerak kapan saja. Kita semua memiliki peran. Hanya takdir yang menghendaki jalan berbeda.
Sekali lagi. Tetap semangat bagi yang belum memenuhi syarat untuk mendaftar ataupun belum memenuhi kuota lolos. Kita senasib, saya juga tak satupun lolos.
Sekadar catatan bahwa memberi dampak positif atau kebermanfaatan harus diakui atau terdaftar dalam kegiatan-kegiatan pemerintah. Teruslah bergerak, tetap bermanfaat.
Comments
Post a Comment