Setiap tahun, kita memperingati hari besar keagamaan. Salah satunya yaitu peringatan Maulid Nabi. Dalam peringatan tersebut, seringkali diselenggarakan lomba pidato. Berikut contoh naskah pidato dalam peringatan Maulid Nabi, semoga bisa bermanfaat.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dewan juri yang kami muliakan.
Hadirin hadirat rohimakumullah.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayahnya kepada kita semua.
Sehingga kita bisa melaksanakan aktifitas sehari-hari dalam keadaan sehat walafiat.
Kedua kalinya semoga sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada Rosulullah Muhammad SAW.
Baca juga Contoh Pidato tentang Narkoba
Hadirin hadirat rohimakumullah.
Dalam kesempatan ini saya membawakan tema :
“ Dengan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Kita junjung tinggi figur Rosulullah Muhammad SAW.”
Marilah kita menengok zaman sebelum islam - yang terkenal dengan zaman jahiliyah atau zaman kebodohan, dunia gelap gulita dekadensi moral, kemerosotan ahlak sangat memprihatinkan - ibarat siang tanpa matahari, ibarat malam tanpa bulan dan bintang.
Alhamdulillah setelah Rosululloh SAW lahir kedunia - maka dunia menjadi cerah dan gemilang.
Beliau bagaikan matahari.
Beliau bagaikan bulan purnama di malam hari, menerangi dunia - siang dan malam.
Selanjutnya marilah kita bandingkan dengan zaman sekarang - yang dikenal dengan zaman modern semua serba canggih, transparansi, globalisasi, 3G dan lain-lain.
Pada zaman jahiliyah - banyak orang membuka aurot – sekarang ada gak ?............. ada ……………….
Pada zaman jahiliyah - wanita diperdagangkan, sekarang ada gak ? ………..
Di zaman jahiliyah - ada orang tua membunuh anaknya sendiri - sekarang ada gak ? …….
Lho ….. kalau begitu kita set back dong !
Katanya modern – katanya canggih – kok malah begitu …… naudubillahi mindzalik.
Mulai sekarang marilah kita merubah akhlak yang tercelah itu - atau akhlak madzmumah itu.
Kita rubah dengan akhlak mahmudah atau akhlak yang terpuji.
Dalam tutur kata, kalau kita salah, kita ucapkan astaghfirulah, subhaanallah, maasyaa allah - baik kan!
Kalau kita berbuat baik, mendapat nilai baik, mendapat nikmat, kita biasakan mengatakan alhamdulillah, wasyukrulillah – sebagaimana syair penyanyi Opick
Alhamdulillah wassukrulillah – bersyukur padamu ya Allah. X2
Mari semua ......... terima kasih.
Hadirin hadirat rohima kumullah
Rasulullah Muhammad SAW. Adalah suri tauladan yang baik - yang harus kita tauladani dalam segala hal - baik dalam beribadah - dalam bekerja – dalam sosial kemasyarakatan – dalam kejujuran – dan didalam mengambil keputusan.
Allah SWT berfirman di dalam Al qur’an :
“ Sungguh ada pada diri Rasulullah SAW - suri tauladan yang baik buat kamu semua”
Figur kita - figur umat islam - dalam segala hal adalah Rasulullah SAW.
Rasulullah sangat rapi di dalam menutup aurot.
Kata – kata Rasulullah - manis sekali – indah sekali – bagaikan butiran butiran mutiara – yang keluar dari lisan beliau.
Dalam rumah tangga – beliau sangat kasih sayang kepada keluarganya.
Dalam kejujuran beliau sangat amanah – sehingga beliau mendapat gelar al amin (orang yang dapat dipercaya).
Apalagi di dalam mengambil keputusan – beliau pemimpin yang sangat bijaksana – keputusannya tepat - tidak merugikan dan tidak menyakitkan orang lain – bahkan mereka - sangat senang atas keputusan Rasulullah SAW.
Demikian figure Rasulullah SAW – yang perlu kita tauladani – agar kita selamat dunia dan akherat – amin ya robal alamin.
Hadirin hadirat rohimakumullah.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayahnya kepada kita semua.
Sehingga kita bisa melaksanakan aktifitas sehari-hari dalam keadaan sehat walafiat.
Kedua kalinya semoga sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada Rosulullah Muhammad SAW.
Baca juga Contoh Pidato tentang Narkoba
Hadirin hadirat rohimakumullah.
Dalam kesempatan ini saya membawakan tema :
“ Dengan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Kita junjung tinggi figur Rosulullah Muhammad SAW.”
Marilah kita menengok zaman sebelum islam - yang terkenal dengan zaman jahiliyah atau zaman kebodohan, dunia gelap gulita dekadensi moral, kemerosotan ahlak sangat memprihatinkan - ibarat siang tanpa matahari, ibarat malam tanpa bulan dan bintang.
Alhamdulillah setelah Rosululloh SAW lahir kedunia - maka dunia menjadi cerah dan gemilang.
Beliau bagaikan matahari.
Beliau bagaikan bulan purnama di malam hari, menerangi dunia - siang dan malam.
Selanjutnya marilah kita bandingkan dengan zaman sekarang - yang dikenal dengan zaman modern semua serba canggih, transparansi, globalisasi, 3G dan lain-lain.
Pada zaman jahiliyah - banyak orang membuka aurot – sekarang ada gak ?............. ada ……………….
Pada zaman jahiliyah - wanita diperdagangkan, sekarang ada gak ? ………..
Di zaman jahiliyah - ada orang tua membunuh anaknya sendiri - sekarang ada gak ? …….
Lho ….. kalau begitu kita set back dong !
Katanya modern – katanya canggih – kok malah begitu …… naudubillahi mindzalik.
Mulai sekarang marilah kita merubah akhlak yang tercelah itu - atau akhlak madzmumah itu.
Kita rubah dengan akhlak mahmudah atau akhlak yang terpuji.
Dalam tutur kata, kalau kita salah, kita ucapkan astaghfirulah, subhaanallah, maasyaa allah - baik kan!
Kalau kita berbuat baik, mendapat nilai baik, mendapat nikmat, kita biasakan mengatakan alhamdulillah, wasyukrulillah – sebagaimana syair penyanyi Opick
Alhamdulillah wassukrulillah – bersyukur padamu ya Allah. X2
Mari semua ......... terima kasih.
Hadirin hadirat rohima kumullah
Rasulullah Muhammad SAW. Adalah suri tauladan yang baik - yang harus kita tauladani dalam segala hal - baik dalam beribadah - dalam bekerja – dalam sosial kemasyarakatan – dalam kejujuran – dan didalam mengambil keputusan.
Allah SWT berfirman di dalam Al qur’an :
“ Sungguh ada pada diri Rasulullah SAW - suri tauladan yang baik buat kamu semua”
Figur kita - figur umat islam - dalam segala hal adalah Rasulullah SAW.
Rasulullah sangat rapi di dalam menutup aurot.
Kata – kata Rasulullah - manis sekali – indah sekali – bagaikan butiran butiran mutiara – yang keluar dari lisan beliau.
Dalam rumah tangga – beliau sangat kasih sayang kepada keluarganya.
Dalam kejujuran beliau sangat amanah – sehingga beliau mendapat gelar al amin (orang yang dapat dipercaya).
Apalagi di dalam mengambil keputusan – beliau pemimpin yang sangat bijaksana – keputusannya tepat - tidak merugikan dan tidak menyakitkan orang lain – bahkan mereka - sangat senang atas keputusan Rasulullah SAW.
Demikian figure Rasulullah SAW – yang perlu kita tauladani – agar kita selamat dunia dan akherat – amin ya robal alamin.
Comments
Post a Comment