jalan ke kiblat
antara kota
dengan sugio
nyala kamis menghunus
lagu pop di kedai,
lincak dan sajak
aku menunggumu
tiada burung di pohon
cuma geliat daun,
kangen
memanjat palm
di pipi sore
suaramu masih yang dulu
juga
merdu bergincu cinta
tapi kendara
membetot nada-nada
membenturkan irama
ke aspal jalan
bayang-bayang memanjang,
semakin surup
masjid akan memanggil
sejenak lagi.
bila aku tiba di dalamnya
sungguh nyanyi duniawi
kurelakan tiarap
sampai tinggal suwung
mengiris jiwa
petang mendekat
dari arah maghrib,
meremang antara kota
dengan sugio
di jalan mastrip
herry lamongan, 17.04.12/10/17
Comments
Post a Comment